Namanya Johnny, ia seorang “down syndrome”, yaitu seseorang yang menderita kelainan yang membuatnya mengalami keterbelakangan fisik dan mental. Johnny yang kini berusia 20 tahun bekerja sebagai pengemas barang di samping kasir pada sebuah perusahaan ritel besar di AS.
Suatu kali ia mendengar ceramah motivasi seorang ahli pemasaran di radio, Barbara Glanz. “Pikirkan tentang sesuatu yang bisa kalian berikan pada pelanggan dan membuat mereka merasa spesial sehingga mereka terdorong untuk datang lagi,” ujar Barbara.
Entah bagaimana, Johnny tertarik pada ceramah itu. Ia ingin memberikan sesuatu yang spesial pada para pelanggannya, namun apa? Ia sempat menelepon Barbara dan mengatakan tertarik pada ceramahnya namun ia tak bisa mewujudkannya karena ia hanya seorang down syndrome. Sampai suatu ketika terpikirkanlah membuat catatan Renungan harian - Thought for the Day, yang berisi kalimat motivasi yang sederhana namun menyentuh yang ingin ia bagikan pada para pelanggannya.
Ia meminta bantuan ayahnya untuk mengetikkannya di komputer dan mencetaknya menjadi beberapa kopi. Setiap potongan kecil hasil perenungan hariannya itu ia beri nama dirinya di belakangnya dan ucapan, “Terima Kasih Telah Berbelanja di Tempat Kami”. Hasil cetakan itu ia bawa ke tempat kerjanya.
Di toko ritel tempatnya bekerja ada beberapa kasir dengan masing-masing kasir memiliki seorang tukang kemas barang belanjaan seperti dirinya. Lalu setiap kali selesai mengemas, Johnny menyisipkan satu Thought for the Day bagi tiap pelanggannya yang membayar di kasir di barisan di mana ia bekerja.
Sebulan kemudian manajernya melihat keanehan. Antrean pelanggan di kasir di mana Johnny bertugas panjangnya tiga kali dari kasir lain. Manajer mencoba meminta para pelangan itu itu mengisi barisan sebelahnya agar lebih cepat terlayani. Uniknya, mereka bukannya mengikuti saran itu, mereka malah serempak mengatakan, “Tak apa-apa, kami rela mengantre, yang penting dapat ‘Thought for the Day ‘dari Johnny,” katanya.
Yang membuat si manajer tersentuh, banyak pelanggannya yang mengaku, biasanya mereka datang belanja di situ seminggu sekali. Namun supaya mendapat Thought for the Day setiap hari, belanjanya jadi tiap hari. Belum lagi mereka yang merekomendasikan teman-teman mereka untuk belanja di situ agar mendapatkan Thought of the Day dari Johnny juga.
Gerai ritel itupun jadi ramai. Bahkan divisi pemasaran bunga yang semula hampir bangkrut bisa kembali hidup karena ide cemerlang Johnny yang adalah seorang down syndrome. Sungguh luar biasa, seorang yang memiliki keterbelakangan mental bisa menumbuhkan kesetiaan pelanggan dan mendatangkan pelanggan baru hanya karena berbagi kata-kata motivasi.....
nb: mungkin apapun yang kita lakukan mungkin tidak terlalu berarti bagi kita... namun bagi sebagian orang bisa menjadi sangat berarti.... ^^
Suatu kali ia mendengar ceramah motivasi seorang ahli pemasaran di radio, Barbara Glanz. “Pikirkan tentang sesuatu yang bisa kalian berikan pada pelanggan dan membuat mereka merasa spesial sehingga mereka terdorong untuk datang lagi,” ujar Barbara.
Entah bagaimana, Johnny tertarik pada ceramah itu. Ia ingin memberikan sesuatu yang spesial pada para pelanggannya, namun apa? Ia sempat menelepon Barbara dan mengatakan tertarik pada ceramahnya namun ia tak bisa mewujudkannya karena ia hanya seorang down syndrome. Sampai suatu ketika terpikirkanlah membuat catatan Renungan harian - Thought for the Day, yang berisi kalimat motivasi yang sederhana namun menyentuh yang ingin ia bagikan pada para pelanggannya.
Ia meminta bantuan ayahnya untuk mengetikkannya di komputer dan mencetaknya menjadi beberapa kopi. Setiap potongan kecil hasil perenungan hariannya itu ia beri nama dirinya di belakangnya dan ucapan, “Terima Kasih Telah Berbelanja di Tempat Kami”. Hasil cetakan itu ia bawa ke tempat kerjanya.
Di toko ritel tempatnya bekerja ada beberapa kasir dengan masing-masing kasir memiliki seorang tukang kemas barang belanjaan seperti dirinya. Lalu setiap kali selesai mengemas, Johnny menyisipkan satu Thought for the Day bagi tiap pelanggannya yang membayar di kasir di barisan di mana ia bekerja.
Sebulan kemudian manajernya melihat keanehan. Antrean pelanggan di kasir di mana Johnny bertugas panjangnya tiga kali dari kasir lain. Manajer mencoba meminta para pelangan itu itu mengisi barisan sebelahnya agar lebih cepat terlayani. Uniknya, mereka bukannya mengikuti saran itu, mereka malah serempak mengatakan, “Tak apa-apa, kami rela mengantre, yang penting dapat ‘Thought for the Day ‘dari Johnny,” katanya.
Yang membuat si manajer tersentuh, banyak pelanggannya yang mengaku, biasanya mereka datang belanja di situ seminggu sekali. Namun supaya mendapat Thought for the Day setiap hari, belanjanya jadi tiap hari. Belum lagi mereka yang merekomendasikan teman-teman mereka untuk belanja di situ agar mendapatkan Thought of the Day dari Johnny juga.
Gerai ritel itupun jadi ramai. Bahkan divisi pemasaran bunga yang semula hampir bangkrut bisa kembali hidup karena ide cemerlang Johnny yang adalah seorang down syndrome. Sungguh luar biasa, seorang yang memiliki keterbelakangan mental bisa menumbuhkan kesetiaan pelanggan dan mendatangkan pelanggan baru hanya karena berbagi kata-kata motivasi.....
nb: mungkin apapun yang kita lakukan mungkin tidak terlalu berarti bagi kita... namun bagi sebagian orang bisa menjadi sangat berarti.... ^^
Posted in: Cerita Nyata
0 comments:
Post a Comment